Bagaimana . . . . .
jikalau kenyataan yang ada tidak sesuai dengan keinginan kita ?!?
Bagaimana . . . . .
jikalau yang terjadi tidak sesuai dengan harapan kita ?!?
Bagaimana . . . . .
jikalau Cinta harus bertekuk lutut dihadapan Realita ?!?
Ketika tapak-tapak kaki semakin jauh melangkah,
Ketika pandangan semakin meluas,
Ketika pendengaran semakin tak terbatas,
mengapakah mesti ada cakrawala ?
mengapakah mesti ada senja ?
mengapakah mesti ada ujung dunia ?
Nuh as bergumam dalam diam melihat istri dan anaknya tenggelam ditelan ombak lautan , , ,
Yusuf as merenung dalam diam melihat saudara-saudaranya berlaku culas , , ,
Isa as tertunduk dalam diam menyaksikan sang murid berkhianat , , ,
Muhammad saw berduka dalam diam setelah meninggalnya Sayyidah Khadijah ra . . .
Namun . . . . .
Perjalanan tetap dan terus berjalan, perjuangan tetap dan terus berlanjut.
Bila kita berhenti berjalan, maka kita akan ketinggalan.
Bila kita berhenti berjuang, maka kita akan mengalami kerugian.
Maka ketahuilah . . . . .
Demi takluknya kota Roma yang dijanjikan,
al-Liwa' dan ar-Roya telah mulai berkibar dan dikibarkan,
di seluruh pelosok dunia: Eropa, Amerika, Australia, Asia, dan Afrika.
Berdasar kain warna Hitam dan Putih,
terbaca tulisan dalam langgam kaligrafi,
"Laa Ilaaha Illallah, Muhammadur Rasulullah"
Tapi, coba bayangkan . . . . .
Bagaimana seandainya Nuh as berhenti berdakwah sebab anak dan istrinya tidak mau taat kepadanya ?
Bagaimana seandainya Yusuf as berhenti berjuang sebab dicurangi saudara-saudaranya ?
Bagaimana seandainya Isa as berhenti menebar kasih sayang sebab Yudas yang berkhianat ?
Bagaimana seandainya Muhammad saw berhenti berdakwah sebab Sayyidah Khadijah ra meninggal ?
Lalu,
bagaimana seandainya kenyataan berbeda dengan kemauan kita ?
Apakah harus menyesal dan berkata , , ,
Ia tidak sebaik yang kukira;
Ini tak seburuk yang kusangka;
Itu tak semudah yang kuduga; atau
hu...hu...hu...hu...hu...hu...hu...
Jangan . . . . .
Itu bukan sikap seorang Hamilud Dakwah,
tapi -sebagai Hamilud Dakwah- katakan pada Realita,
"Aku menerimamu apa adanya, dan segalanya yang ada padamu.
Asalkan kamu tidak menghalangi perjalananku,
dan tidak menghambat perjuanganku"
*titik*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar