Setiap apa yang kita lakukan merupakan pilihan.
Karena hidup adalah pilihan.
Tapi sesuatu yang terbaik menurut kita,
belum tentu terbaik menurut Allah.
Karena hidup adalah pilihan.
Tapi sesuatu yang terbaik menurut kita,
belum tentu terbaik menurut Allah.
Banyak di antara kita mempunyai hajat sebagai contoh ingin menjadi kaya dan kita merasa itu adalah yang terbaik bagi kita. Setiap hari kita bekerja dan berusaha ke arah itu dengan harapan hajat menjadi kaya itu menjadi kenyataan. Kita melakukan berbagai cara untuk memotivasi diri kita ke arah itu. Kita juga melakukan ibadah seperti shalat malam, bersedekah dan sebagainya dengan harapan Allah mengabulkan hajat kita. Pernahkah kita berpikir, banyak doa dan munajat kita kepada Allah yang tidak dikabulkan? Akhirnya amalan ibadah kita menjadi kurang dari hari ke hari karena kita merasa penat melakukan ibadah tetapi hajat masih tak kunjung dikabulkan. Atau mungkin sudah dikabulkan tetapi ibadah kita semakin berkurang karena apa yang kita hajati sudah dikabulkan.
Mengapa begitu?
Di setiap hajat dan keinginan kita, pernahkah kita memohon kepada Allah dan bertanya kepada Allah, apakah yang kita inginkan itu merupakan yang terbaik untuk kita dan terbaik di sisi Allah? Apabila kita memilih untuk menjadi kaya atau sebagainya, apakah keinginan itu terbaik untuk kita dan terbaik di sisi Allah? Apakah ia cuma terbaik bagi kita tetapi sebenarnya tidak terbaik di sisi Allah. Jikalau itu tidak terbaik di sisi Allah, maka sudah pasti apabila kita menjadi kaya, kita akan melupakan Allah. Allah Maha Mengetahui apa yang berlaku di masa depan kita. Namun disebabkan itu adalah pilihan kita dan Allah mengizinkan, maka walaupun perkara itu tidak baik di sisi Allah, kita tetap dapat apa yang kita hajati tetapi malangnya ia bukanlah terbaik di sisi Allah.
Apabila kita kuat beribadah dan berdoa serta memohon kepada Allah dengan harapan hajat kita dikabulkan, maka ibadah kita hanya disebabkan hajat kita. Bukan karena cinta pada Allah. Kita bersusah payah dan bersungguh-sungguh melakukan ibadah tetapi malangnya semua itu bukanlah karena cinta pada Allah tetapi karena hajat kita semata. Oleh karenanya, sebelum kita melakukan sesuatu, memohonlah kepada Allah. Istikharahlah, apakah yang kita lakukan itu terbaik di sisi Allah atau tidak? Apakah segala hajat dan keinginan kita itu terbaik di sisi Allah? Jika tidak, kita mohon agar Allah menghilangkan rasa keinginan itu lalu kita tidak lagi memohonnya.
Memang benar, hidup adalah pilihan. Setiap apa yang kita lakukan merupakan pilihan. Sobat membaca mutiara ini merupakan satu pilihan, ingin dibaca hingga selesai atau tidak pun merupakan satu pilihan. Makan atau tidak, juga pilihan. Segalanya adalah pilihan. Tapi tidak ada siapapun –termasuk diri kita- yang mengetahui masa depan terbaik buat kita, melainkan hanya Allah. Mohonlah yang terbaik dari Allah. Dan setiap yang kita inginkan, pastikan juga terbaik di sisi Allah. Bagaimana cara untuk mengetahui apakah sesuatu itu terbaik di sisi Allah? Caranya adalah KOMUNIKASILAH SETIAP SAAT DENGAN ALLAH. Allah akan menguatkan gerak hati kita dan juga Allah akan memberi bisyarah, atau berupa petunjuk melalui bahasa alam, insyaAllah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar