Mana Janji Manis-Mu?

Ragukanlah jikalau bulan 'kan selalu purnama
Ragukanlah jikalau awan 'kan selalu putih
Ragukanlah jikalau kuncup 'kan selalu mekar
Tapi, jangan pernah ragukan betapa tulus cinta-Nya pada kita

Terkadang kita bertanya dalam hati, "Apa yang telah saya lakukan sampai saya harus mengalami ini semua?" atau bahkan terkadang kita mempertanyakan keadilan Allah dengan berkata, "Mana janji manis-Mu?"



Seorang sahabat curhat kepada saya kalau segala sesuatu tidak berjalan seperti yang dia harapkan, segala sesuatu tidak sesuai dengan yang direncanakan. Dia mengalami kegagalan cinta, sang tunangan meminta dia untuk memutus ikatan khitbahnya, dan dia memenuhinya. Padahal, katanya, dia sangat mencintainya, sangat mengharapkannya. Tapi apa mau dikata, katanya pula, Allah telah berlaku tidak adil kepadanya. Saat itu, saya sedang memasak masakan kesukaan saya, yakni mie goreng sedaap, saya suka karena masaknya simpel, efektif, dan efisien (hehehehe...). Lalu saya menawarkan kepada sahabat saya, apakah dia mau makan mie bersama. Dengan senang hati dia berkata, "Tentu saja mau lah!".
"Nih, cicipi bumbu minyak ini," kataku menawarkan.
"Iiihh," ujar sahabatku denga mimik wajah yang lucu.
"Bagaimana dengan sambal ini?"
"Kau mempermainkanku, ya!"
"Mau coba telur mentah atau cabai?" (Selain sambal yang sudah ada dikemasan, saya biasanya menambah cabai yang diulek dulu baru dicampur dengan bumbu yang lain biar tambah berasa puedesnya. Plus telor mata sapi, ma'nyusZ)
"Bro, semua itu tidak enak!!"
Lalu kujawab," Ya, semua itu memang keliahatannya tidak enak jika dilihat satu persatu. Tapi jika dicampur jadi satu melalui proses yang benar, akan menjadi masakan yang enak."
"Kamu tahu garam dapur?" tanyaku lagi.
"Ya, tahu!".
"Nama lain dari garam dapur adalah NaCl. Kita tahu bahwa Na (natrium) itu unsur yang sangat sensisitif, mudah sekali terbakar. Dan Cl (klorin) dapat mengganggu  pernapasan, merusak selaput lendir dan dalam wujud cairnya dapat membakar kulit. Tapi ketika keduanya dicampur jadi satu melalui proses kimia yang benar, akan menjadi garam dapur yang sangat berguna bagi setiap masakan di belahan dunia manapun."

Sahabat, Allah memperlakukan kita dengan cara yang sama. Seringkali kita bertanya kenapa Dia membiarkan kita melalui masa-masa yang sulit dan tidak menyenangkan. Tapi, Allah Maha Tahu, jika Dia membiarkan semuanya terjadi satu persatu sesuai dengan rancangan-Nya, segala sesuatunya akan menjadi indah, tepat pada waktunya.

Kita hanya perlu percaya bahwa proses ini diperlukan untuk menyempurnakan hidup kita. Allah teramat sangat adil mencintai kita. Dia mengutus mentari setiap pagi, rembulan di malam hari. Setiap saat kita ingin bicara, Dia akan mendengarkan. Dia ada setiap saat kita membutuhkan-Nya, Dia ada di setiap tempat yang letaknya lebih dekat dengan urat leher kita.

Pernahkah kita mengalami suatu situasi kebuntuan, tiada jalan keluar, dan tak tahu bagaimana kita mengatasinya, tiba-tiba kita merasakan suatu kelegaan karena kita dapat terlepas dari beban-beban itu? Itulah Allah, Dia membawa kita melewati kesedihan itu untuk menyaksikan hari-hari yang cerah. Wallahu a'lam...
0 Responses

Posting Komentar

  • Sahabat

    Statistik

  • Berlangganan

    Sahabat yang ingin mutiara-mutiara ini langsung terkirim ke Email Sahabat, silahkan masukkan Email disini:

    Kacamata Dunia

    free counters