Bukan yang Pertama, Tapi yang UTAMA

Rembulan disana tak biasa
Purnamanya tak sempurna
Dengan temaram sisa cahayanya
Menerangi lembut semesta
Ku coba pejamkan mata
Memutar kembali memori yang telah tercipta
Adakah kumimpi direntangan waktunya?
Anugerah... walau bergejolak namun hanya itu yang kurasa
Terbayang jelas saat pertemuan pertama
Betapa indah hatinya seperti yang kutahu tentangnya
Penuhi rasa seluruh ruang jiwa
Menguntai dalam raga
Selalu ada buatku rindu dalam harap dan do’a
Meski ada duri yang membuat luka hatinya
Kucoba bertutur dengan apa yang kubisa
Berharap apa yang kurasa dapat semakin jelas terbaca
Meski aku tak menyingkapnya

[...Engkau memang bukan yang pertama,
tapi engkau yang UTAMA...]
[...Aku membutuhkanmu karena aku menginginkanmu,
Aku menginginkanmu karena aku membutuhkanmu...]


Kusampaikan salam pujian
Kepadamu yang insyaAllah akan
Lahir untuk sebuah harapan
Hidup untuk sebuh tujuan
Merenda dalam setiap perjuangan
Menjaga diri dalam kesucian
Hati yang berharap dapat kau jadikan pijakan
Engkau kah potongan tulang rusuk yang dijanjikan?!?
Dari hati yang sempat tertahan
Hampa dalam kebisuan dan kealpaan
Atas keagungan rasa yang belum saatnya kuuraikan
Hakikat kehidupan
Yang tiada pernah habis terpecahkan
* * * * *
0 Responses

Posting Komentar

  • Berlangganan

    Sahabat yang ingin mutiara-mutiara ini langsung terkirim ke Email Sahabat, silahkan masukkan Email disini:

    Kacamata Dunia

    free counters