Cinta dalam Hati

Cinta...
Bukanlah panorama yang indah terlihat,
Bukanlah aroma yang lezat,
Bukan pula suara yang memikat.
Namun irama perasaan yang mengalun nikmat,
Tersimpan rapi di ruang hati,
Hanya kekasih sejati yang mengetahui.

Sobat, setiap indera membutuhkan obyek untuk dinikmati. Telinga membutuhkan suara-suara merdu, suara aliran sungai yang tenang, suara kicau burung di pagi hari, suara alunan adzan dari kejauhan, atau syahdunya suara lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Semuanya membuat telinga dimanjakan; Mata memerlukan pemandangan- pemandangan indah untuk dilihat. Langit yang menghampar biru, gunung gemunung yang kokoh tinggi, atau samudera luas yang seakan tak berbatas. Seluruhnya memberikan keterpesonaan tersendiri bagi penglihatan manusia; Lidah menuntut hidangan-hidangan lezat untuk dikecap, gurihnya daging burung, segarnya buah jeruk, manisnya kurma. Kesemuanya memuaskan lidah.

Sobat Mutiara Hati yang dimuliakan Allah, jikalau telinga menuntut suara, mata menuntut panorama. Lidah menuntut makanan dan minuman lezat penggugah selera. Lalu apa yang dituntut hati? Hati menuntut cinta. Tetapi hati tak akan pernah mendapatkannya, kecuali telah bersih dari debu-debu nafsu yang melekati permukaannya.

Cinta adalah kasih sayang yang tersaji...
Namun, tiada insan yang mampu lakukan ini.
Sebelum hati menjadi suci,
Bersih dari kerak-kerak nafsu birahi.

Cinta memenuhi kebutuhan hati. Pemenuhan cinta kepada hati ini lebih indah ketimbang pemenuhan yang dilakukan panorama kepada mata. Lebih lezat ketimbang pemenuhan makanan dan minuman kepada lidah. Dan lebih memikat ketimbang pemenuhan suara merdu kepada telinga. Itu karena hati adalah indera yang lebih agung. Lebih tinggi dari semua indera lainnya. Terkadang hati memberitahu banyak hal diluar jangkauan indera lainnya. Indera yang lima hanya memberitahu yang kasat indera. Sedang hati tidak. Cinta tulus mampu membuat hati halus. Sehingga mampu memberitahu bahwa kekasih merindukan kita. Bahwa kekasih membutuhkan kita. Bahwa kekasih dalam cengkeraman marabahaya. Sehingga kita harus cepat-cepat menjumpainya., tuk memberikan perlindungan. Dan menyiramkan kasih sayang yang dibutuhkannya.

Cinta merupakan percikan Rahmat dari Sang Pencipta
Dianugerahkan pada setiap insan yang jernih hatinya
Layaknya sebuah telaga...
Hingga hati kekasih mampu bercermin diatasnya
0 Responses

Posting Komentar

  • Berlangganan

    Sahabat yang ingin mutiara-mutiara ini langsung terkirim ke Email Sahabat, silahkan masukkan Email disini:

    Kacamata Dunia

    free counters