Cinta, anugerah terindah Sang Pencipta…
Dimulakan di surga…
Dirasukkan dalam jiwa Adam dan Hawa…
Lalu dianak-pinakkan ke jiwa setiap insan manusia…
Dengan kadar yang berbeda…
Dimulakan di surga…
Dirasukkan dalam jiwa Adam dan Hawa…
Lalu dianak-pinakkan ke jiwa setiap insan manusia…
Dengan kadar yang berbeda…
Setiap benda pasti bermula. Setiap wujud punya sejarah kapan diciptakan. Dan setiap ciptaan, apapun itu, pasti memiliki awal. Lalu kapankah awal mulanya cinta?
Adam as, sang manusia pertama, diciptakan dan diberi anugerah besar untuk tinggal di Surga. Tempat terindah. Tempat terbaik bagi manusia. Tempat dengan segala pemandangan elok yang tak mampu dibayangkan. Yang memiliki suara-suara merdu yang belum pernah di dengar telinga. Yang memiliki aneka ragam makanan dan minuman yang kelezatannya tak terbandingkan.
Namun, mengapa Adam as merasa gelisah? Apakah pemandangan Surga kurang indah? Apakah istananya kurang megah? Apakah makanan dan minumannya kurang menggoyang lidah? Tentu bukan ! Semua yang ada di Surga itu adalah suguhan terbaik bagi inderanya. Sedangkan gelisah adalah urusan hati. Hatinya merasa belum mendapatkan makanan. Belum mendapat apa yang kemudian menjadi cikal bakal cinta. Ya, Adam as butuh pendamping. Butuh kasih sayang (dari sesama mahluk). Butuh ungkapan kelembutan. Butuh seseorang untuk dikasihi dan mengasihi. Butuh seseorang untuk dirindukan dan merindukan. Butuh seseorang untuk menikmati karunia Allah swt bersama-sama.
Lalu anugerah terindah diberikan Allah kepadanya, berupa perasaan yang disebut Cinta. Sesuatu yang bertempat di hati. Peneduh hati. Alasan pengorbanan. Mata air pencurah kasih sayang. Dan tentu saja, dianugerahkan pula penyaluran dari kesemua itu. Yaitu seorang makhluk lembut bernama Hawa, Ibunda kaum wanita…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar