Keluarga SaMaRa

Kenapakah Engkau menikahiku?
...karena Aku ingin memilikimu,
Kenapakah Engkau ingin memilikiku?
...karena Aku membutuhkanmu,
Kenapakah Engkau membutuhkanku?
...karena Aku mencintaimu,
Kenapakah Engkau mencintaiku?
...karena Aku memilihmu,
Kenapakah Engkau memilihku?
...karena Aku mengagumimu,
Kenapakah Engkau mengagumiku?
...karena Aku menemukanmu,
Kenapakah Engkau menemukanku?
...karena Aku mencarimu,
Kenapakah Engkau mencariku?
...karena Aku peduli pada calon anak-anakku.

Lantas, apa hubungannya denganku?!?

Istriku,
Telah lama Aku berkelana untuk mencari wanita sepertimu,
mencarimu(yang dulunya) hanya untuk menemukanmu.

Entah berapa delta waktu yang telah kutempuh,
...akhirnya Aku pun menemukanmu.
Entah berapa sketsa kehidupan yang telah kusaksikan,
...hingga Aku pun mengagumimu.
Entah berapa warta yang telah kudengar,
...hingga Aku pun memilihmu.
Entah berapa sigma perasaan yang telah kupadukan,
...hingga Aku pun mencintaimu.
Entah berapa probabilitas yang telah kupertimbangkan,
...hingga Aku pun membutuhkanmu.
Entah berapa munajat yang telah kupanjatkan,
...hingga Aku pun ingin segera memilikimu.
Entah berapa 'azzam yang telah kukuatkan,
...hingga akhirnya Aku pun menikahimu.

o0H...!!!
Pantaskah Aku, Engkau miliki hingga Engkau nikahi!!!
pantas..., karena sinar keimananmu yang menyilaukan mata hatiku.
Pantaskah Aku, Engkau cintai hingga Engkau butuhkan!!!
pantas..., Aku mencintaimu karena Aku membutuhkanmu, dan Aku membutuhkanmu karena Aku mencintaimu.
Pantaskah Aku, Engkau kagumi hingga Engkau pilih!!!
pantas..., seperti halnya Aku mengagumi sosok Hajar ra, Khadijah ra, 'Aisyah ra, dan Fatimah ra.
Pantaskah Aku, Engkau cari hingga Engkau temukan!!!
pantas..., karena Aku tidak mencari Istri untuk diriku, tapi Aku mencari Ibu untuk anak-anakku.

Suamiku, maafkan Aku. sebelum kedatanganmu, Aku pernah mencintai seseorang yang tak kutahu dan tak kukenal. seseorang yang baik budi pekertinya, luas pemahaman agamanya, mencintai dan dicintai Allah dan Rasul-Nya. seseorang itu adalah Engkau, Suamiku. Engkaulah yang Aku tunggu(hingga Aku lelah dalam penantian) untuk menjadi Imam bagiku dan juga anak-anakku, mulai sekarang Aku baktikan hidup-matiku padamu, dan Aku serahkan jiwa-ragaku hanya untukmu. Alhamdulillahi Rabbil 'Alamiin...
0 Responses

Posting Komentar

  • Berlangganan

    Sahabat yang ingin mutiara-mutiara ini langsung terkirim ke Email Sahabat, silahkan masukkan Email disini:

    Kacamata Dunia

    free counters