Entah suka datang menghiasi hari
Atau duka yang menghampiri
Cinta adalah berbagi
Karena sungguh, ya Akhi wa Ukhti!
Meski disemayamkan dalam dua ragawi
Sepasang kekasih hanya punya satu hati
Atau duka yang menghampiri
Cinta adalah berbagi
Karena sungguh, ya Akhi wa Ukhti!
Meski disemayamkan dalam dua ragawi
Sepasang kekasih hanya punya satu hati
Sobat Mutiara Hati yang dimuliakan Allah, apa yang akan kita lakukan ketika kekasih kita pulang dari mencari rezeki, dan “hanya” membawa sepotong roti hari ini? Apakah kita masuk golongan pertama: golongan yang belum mengenal salah satu pilar cinta, yaitu jika kita memasang raut muram pada wajah kita dan meletakkan senyum di belakang kekesalan kita; ataukah kita masuk golongan kedua: memahami makna berbagi dalam cinta, yaitu jika lisan dan hati kita mengujarkan Alhamdulillah. Tetap bersyukur atas karunia rezeki yang diterima. Senyum manis tetap kita sedekahkan kepada kekasih, dan berprasangka baik bahwa mungkin memang hari itu hari yang berat baginya, atau mungkin juga itu ujian Allah swt bagi keluarga kita. Apa dan berapapun rezekinya, berbagi dalam cinta akan menjadikan hidup kita lebih nikmat. Sepotong roti itu akan mengenyangkan kita, InsyaAllah. Itulah cinta, menjadikan apapun lebih nikmat ketika rela berbagi dalam kerangka syukur.
Maka, wahai para pecinta, berbagilah dengan penuh kerelaan. Penuh rasa ridha. Bagilah hatimu dengan kekasih. Luka dihatinya adalah lukamu. Maka jagalah hatinya seperti engkau menjaga hatimu. Berilah hatinya sepotong kebahagiaan seperti layaknya yang kau berikan pada hatimu. Bagilah senyummu. Senyum adalah sedekah mudah, tapi susah mengikhlaskannya. Mudah bagi pecinta sejati, dan susah bagi pecinta picisan. Bagilah keceriaanmu. Jangan biarkan kemuraman melekati wajahmu, hingga mengurangi rona keceriaan wajahnya. Bagilah rezekimu. Bagilah pula waktumu. Waktumu bukanlah waktumu, tapi waktu kalian berdua. Bagilah fikiranmu. Dan bagilah pula hidupmu…
Sobat, tiada salahnya jikalau kita belajar dari makhluk Allah yang lain akan makna berbagi dalam cinta, seperti yang dituangkan dalam syair ini :
Induk burung pulang dengan hanya membawa ulat kurus
Lalu suapkan kepada anak-anaknya dengan tulus
Meski kenyang tak seberapa
Anak-anaknya menikmati dengan gembira
Karena kegembiraan mereka tak bersandar pada makanannya
Namun pada suasana berbagi
Sebab itulah inti cinta sejati
Berbagi...
Itulah inti cinta sejati...
Ombak suka dan duka datang silih berganti...
Selalu terasa nikmat tersaji ...
Bila dirasakan oleh dua hati yang berfusi...
Itulah inti cinta sejati...
Ombak suka dan duka datang silih berganti...
Selalu terasa nikmat tersaji ...
Bila dirasakan oleh dua hati yang berfusi...
Maka, wahai para pecinta, berbagilah dengan penuh kerelaan. Penuh rasa ridha. Bagilah hatimu dengan kekasih. Luka dihatinya adalah lukamu. Maka jagalah hatinya seperti engkau menjaga hatimu. Berilah hatinya sepotong kebahagiaan seperti layaknya yang kau berikan pada hatimu. Bagilah senyummu. Senyum adalah sedekah mudah, tapi susah mengikhlaskannya. Mudah bagi pecinta sejati, dan susah bagi pecinta picisan. Bagilah keceriaanmu. Jangan biarkan kemuraman melekati wajahmu, hingga mengurangi rona keceriaan wajahnya. Bagilah rezekimu. Bagilah pula waktumu. Waktumu bukanlah waktumu, tapi waktu kalian berdua. Bagilah fikiranmu. Dan bagilah pula hidupmu…
Sobat, tiada salahnya jikalau kita belajar dari makhluk Allah yang lain akan makna berbagi dalam cinta, seperti yang dituangkan dalam syair ini :
Induk burung pulang dengan hanya membawa ulat kurus
Lalu suapkan kepada anak-anaknya dengan tulus
Meski kenyang tak seberapa
Anak-anaknya menikmati dengan gembira
Karena kegembiraan mereka tak bersandar pada makanannya
Namun pada suasana berbagi
Sebab itulah inti cinta sejati
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar